Masyarakat Harus Konsumsi Lebih Banyak Ikan!
Pemerintah Indonesia menargetkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) tahun 2024 naik menjadi 62,05 kilogram per kapita per tahun. Diketahui, sepanjang tahun 2021 AKI nasional baru mencapai 55,37 kg/kapita.
Upaya untuk meningkatkan AKI nasional dilakukan, antara lain melalui diversifikasi olahan produk perikanan yang terus diupayakan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
"KKP memiliki target AKI di tahun 2024, sebesar 62,05 kilogram per kapita per tahun. Pada 2021, tercatat AKI nasional mencapai 55,37 kg/kapita pada 2021. Angka tersebut tumbuh 1,48 persen dibanding tahun sebelumnya, sebesar 54,56 kg/kapita," kata I Nyoman Radiarta, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (3/7/2022).
Dalam kegiatan tersebut Dwita Ria Gunadi menyatakan pihaknya memberi motivasi kepada para peserta untuk mulai membuka usaha produk olahan ikan. “Proses pengolahan ini dapat memberi nilai tambah," katanya.
Stunting, Efek dari Kurangnya Konsumsi Ikan
Definisi stunting menurut Kemenkes ialah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Di negara berkembang, khususnya Indonesia stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius yang kasusnya masih tinggi.
Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%.
Penyebab stunting sendiri ialah kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Padahal, asupan gizi ini sangat krusial perannya dalam perkembangan balita sekaligus sang ibu. Kurangnya asupan gizi ini terjadi karena pemberian pola makan yang tidak baik dari sang ibu. Sang ibu kurang teredukasi mengenai masa emas anak yang harusnya dijaga dengan baik.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi kondisi stunting sejak dini, kebersihan air dan lingkungan, pola pengasuhan anak, tempat persalinan dan genetik. Selain itu masyarakat belum menyadari bahwa anak pendek merupakan suatu masalah, karena anak pendek di masyarakat terlihat sebagai anak-anak dengan aktivitas yang normal, tidak seperti anak kurus yang harus segera ditanggulangi.
Ditambah lagi dengan adanya pandemi COVID-19 yang tentu saja dapat meningkatkan angka kemiskinan yang selanjutnya akan berdampak pada asupan gizi anak. Lantas apa yang dapat dilakukan guna memberantas masalah stunting ini.
Konsumsi Ikan Sekarang!
Muhadjir Effendy mendorong orang tua untuk membiasakan anak-anak mengkonsumsi makanan bergizi seperti ikan laut untuk mencegah stunting.
“Mendorong (orang tua) membiasakan anak-anak untuk makan ikan. Baik cakalang, teri, kakap, tuna. Yang penting makan ikan laut. Karena itu mengandung asam folat yang tinggi. Asam folat itu sangat penting untuk pertumbuhan otak,” ujar Muhadjir dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (3/7/2022).
Muhadjir dalam kesempatan menengok balita rentan stunting di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur kemarin mendapati si anak lebih suka makan makanan ringan kemasan. Hal itu katanya tidak baik untuk dikonsumsi jangka panjang karena tidak bergizi dan banyak bahan kimia.
“Orang tua anak ini sudah saya sarankan jangan membiasakan anaknya makan snack olahan yang dibungkus bagus-bagus sebetulnya kemasannya isinya tidak bagus. Karena di situ mengandung zat kimia yang tidak bagus untuk anak,” jelasnya.
Muhadjir mengatakan Kabupaten Sumenep memiliki kekayaan alam dan kekayaan laut yang luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting pada anak. Namun, menurutnya, kesalahan yang menyebabkan stunting tinggi adalah kesalahan pola makan pada anak.
Karenanya, dia menyarankan agar orang tua lebih memberikan anak-anak makanan bergizi yang ada di alam Pulau Madura dan Kabupaten Sumenep. “Kabupaten sumenep ini untuk ketersediaan bahan pangan saya kira sudah cukup. Cuma mungkin pola makannya yang harus dibenahi,” ujar Muhadjir.
Muhadjir berharap, angka stunting di Kabupaten Sumenep bisa segera turun dan hingga sesuai dengan target nasional.
“Jadi di sini masih di atas rata-rata nasional. Harus kerja keras untuk capai 14 persen sesuai target nasional,” pesannya.
0 Response to " Masyarakat Harus Konsumsi Lebih Banyak Ikan!"
Posting Komentar