Jokowi Meminta Sumber Daya Alam Indonesia Dimaksimalkan Potensinya





MEDIA INDONESIA - Jokowi menyampaikan Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah.


Jokowi mengatakan kekayaan itu harus dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia.


"Selamat pagi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah di wilayah yang begitu luas. Sekarang, tergantung kepada kita, bagaimana memanfaatkan kekayaan itu untuk kepentingan nasional," tulis Jokowi.


Selain itu, Jokowi mengunggah foto yang berisi tulisan tentang sumber daya alam di Indonesia. Jokowi mengatakan kekayaan alam Indonesia harus dikelola secara bijak.


"Sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang luas, dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia, pasti menjadi kekuatan besar Indonesia jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan," demikian tulisan di foto yang diunggah Jokowi.


Jokowi pun mengungkap satu syarat agar kekayaan alam bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Dia berbicara mengenai hilirisasi dan industri dalam negeri.


"Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi," tulis Jokowi.


Transisi menuju Energi Baru Terbarukan, Penyelamat dari Naiknya Harga BBM


Kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai sebagai momentum untuk mengejar target Bauran Energi Nasional 2025.


Salah satunya melalui optimasi penggunaan gas bumi sebagai tahap transisi menuju penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT).


Pemerintah sudah menetapkan target Bauran Energi tahun 2025 dengan rincian penggunaan EBT sebesar 25 persen, gas bumi 22 persen, minyak bumi 25 persen dan batubara 30 persen.


Kemudian pada tahun 2050, komposisi target Bauran Energi Nasional penggunaan EBT ditargetkan mencapai 31 persen, gas bumi 24 persen dan minyak bumi 20 persen.


Sementara ini, sampai tahun 2020 sebagaimana data Kementerian ESDM, porsi EBT tercatat baru mencapai 11,20 persen, gas bumi sebesar 19,16 persen, minyak bumi sebesar 31,60 persen dan batubara sebesar 38,04 persen.


Ketika harga minyak bumi naik tinggi, pada satu sisi akan berdampak pada kenaikan harga BBM sehingga harus menambah besaran subsidi yang memberatkan APBN.


"Sebab kebutuhan rata-rata BBM kita perhari itu 1,4 juta barel sedangkan produksi minyak kita hanya sekitar 600-700 ribu barel per hari. Sehingga ketergantungan terhadap impor BBM semakin tinggi,” kata Sugeng.

0 Response to "Jokowi Meminta Sumber Daya Alam Indonesia Dimaksimalkan Potensinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel