Tiga Tahun Jokowi-Maruf, Pupuk Indonesia Genjot Transformasi Bisnis
Memasuki tiga tahun masa pemerintahaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin, PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil melakukan transformasi bisnis untuk memperkuat daya saingnya sebagai produsen pupuk di Tanah Air.
Sejumlah transformasi bisnis itu terutama dilakukan dalam bisnis komersial khususnya penyediaan pupuk non-subsidi sekaligus pendampingan intensif petani agar tak ketergantungan pada produk subsidi.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, mengatakan, Program Makmur yang dicetuskan Menteri BUMN Erick Thohir, menjadi salah satu langkah yang terbukti meningkatkan pendapatan petani. Sebab, petani mendapatkan pendampingan secara intensif dari budidaa hingga pascapanen.
Adapun Pupuk Indonesia fokus pada pendampingan petani dalam menggunakan pupuk non-subsidi secara berimbang.
"Program ini mengintegrasikan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir. Mulai dari penyedia agro input seperti benih, pupuk, dan pestisida lalu akses permodalan, jasa asuransi, bimbingan pemerintah daerah, pemanfaatan teknologi pertanian, hingga pembelian hasil panen (offtaker)," katanya secara tertulis kepada Republika, Senin (24/10/2022).
Lebih lanjut, untuk menjaga kontinuitas produksi, Pupuk Indonesia mengapresiasi peran pemerintah, khususnya dalam memberikan akses terhadap bahan baku, baik gas bumi maupun Fosfat (Rock Phosphate dan DAP) serta Kalium (KCl).
Bakir mengatakan melalui upaya pemerintah itu perseroan setidaknya telah mengamankan pasokan bahan baku pupuk untuk kebutuhan produksi tahun 2022 hingga 2023. “Kami berusaha semaksimal mungkin, apapun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan Pak Menteri BUMN,” jelas Bakir.
Tak sampai disitu, Bakir mengatakan, Pupuk Indonesia mulai 2022 kembali memperkuat lini bisnis pupuk nonsubsidi dengan mulai membangun jaringan ritel kios yang disiapkan khusus memasok produk pupuk nonsubsidi dari Pupuk Indonesia. Perseroan menargetkan mulai tahun 2023 setidaknya akan ada 1.000 Kios Pe-I baru yang berdiri.
Ia mengatakan, langkah perseroan diawali dengan mempermudah jangkauan petani terhadap produk pupuk komersial dari Pupuk Indonesia. Menurutnya, perubahan arah bisnis perseroan itu juga telah diminta oleh Menteri BUMN Erick Thohir agar Pupuk Indonesia tidak hanya mengandalkan bisnis dari penyediaan produk subsidi.
Sejauh ini, rata-rata produksi pupuk oleh Pupuk Indonesia sekitar 14 juta per tahun. Khusus untuk tahun ini, produksi pupuk bersubsidi sebanyak 9 juta ton sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah. Adapun kebutuhan pupuk subsidi bagi petani, kata Bakir, mencapai sekitar 16 juta per tahun.
"Kita akan kedepankan program komersial karena itu memudahkan petani (mendapatkan pupuk) karena kita sadari anggaran subsidi pupuk terbatas. Kita harus penuhi kekurangannya dengan pupuk komersial," kata Bakir.
0 Response to "Tiga Tahun Jokowi-Maruf, Pupuk Indonesia Genjot Transformasi Bisnis"
Posting Komentar