Anggaran Penanganan Banjir DKI Kurang? Selama Ini Dipakai Buat Apa?
Di saat penanganan banjir di DKI masih saja belum beres sampai pada hari ini, ada pula pihak yang mengatakan bahwa anggaran untuk menangani banjir masih kurang. Memang selama ini uang penanganan banjir yang dikasih dipakai untuk apa saja? Kok masih dianggap kurang?
Coba kita lihat dari dana yang dipakai untuk membangun sumur resapan di Ibukota. Bagaimana realisasi dari pemprov DKI Jakarta dalam membangun sumur resapan yang diklaim akan mengurangi banjir yang selama ini menjadi momok di Ibukota? KURANG MAKSIMAL !
Pemprov DKI baru merealisasikan 0,29 persen dari target yang akan diraih pada 2020-2022. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Jusuf mengatakan, sebanyak 2.974 sumur resapan sudah dibangun pada tahun 2020.
Target yang ingin dicapai hingga 2022 adalah 1 juta sumur resapan. Juaini beralasan, belum masifnya pembangunan sumur resapan dikarenakan Pemprov DKI Jakarta baru menggandeng dua vendor. Karenanya, ke depan, proyek tersebut akan digenjot dengan melibatkan 100 vendor.
Nah, kalau hasilnya bagaimana kira-kira? Ya, banjir lagi, banjir lagi. Hal ini terbukti dengan 10 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Timur yang masih terendam banjir sampai hari ini.
"BPBD mencatat saat ini terdapat 10 RT atau hanya 0,033 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI JAKARTA (terendam banjir)," kata Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael, melalui pesan singkat, Minggu.
Terjadinya banjir tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan besar bagaimana performa Pemprov DKI dalam menangani banjir yang selama ini terus menghantui ibukota. Hal ini membuktikan tidak adanya kolaborasi yang terjalin antara Pemprov DKI dan wilayah penyangganya dalam menangani banjir.
Performa minim tapi minta duitnya kenceng banget macam mobil balap F1. Luar biasa banget! Ini penanganan banjir atau apa toh ?!
0 Response to "Anggaran Penanganan Banjir DKI Kurang? Selama Ini Dipakai Buat Apa?"
Posting Komentar