Eks Menteri Pendidikan Terbukti Pemecah Belah, Ketika Kritik Dibalas Jotos

Relawan Anies Baswedan di Jatim mendesak polisi mencari aktor intelektual pemasang spanduk penolakan Anies di Bondowoso. Mereka yakin polisi tidak akan tinggal diam mengusut pemasang spanduk.


"Mudah-mudahan siapa yang masang nanti dicari aparat dan tokoh intelektualnya (dicari) agar tidak menyebabkan perpecahan," tegas Ketua Gerakan Arek Suroboyo Spontan (GASS) Herry Cahya Putra.


Herry menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi. Dia percaya polisi akan bergerak untuk mengusut dalang di balik pemasangan spanduk itu.


"(Proses hukum) spanduk itu kami serahkan penuh ke aparat kepolisian langkahnya bagaimana," ucap Herry.


Herry berharap semua pihak berpolitik secara damai dan tidak menyebar fitnah, apalagi menjelang tahun politik. "Negara ini sudah terbelah cukup lama karena cebong kampret. Jangan ada lagi di 2024. Perbedaan itu bagian dari dinamika kehidupan," tambahnya.


Sementara Jubir Relawan Anies P-24 Jawa Timur, Nurkholis mengapresiasi kepolisian dan satpol PP usai mencopot baliho tersebut. Ia berharap seluruh relawan Anies tetap kepala dingin dalam menyikapi spanduk provokatif tersebut.


"Semoga dilakukan upaya aparat, agar mencari siapa pelaku yang mengadu domba. Semua relawan tetap tenang, karena kita juga tahu, baliho itu tidak baik untuk pendidikan demokrasi di Indonesia," jelasnya.


"Kami relawan tetap fokus kerja menyosialisasikan Pak Anies di Jatim dan kami yakin Pak Anies adalah sosok yang diterima semua kalangan," tandasnya.


Diberitakan sebelumnya, sejumlah spanduk berisi penolakan capres Anies Baswedan terpasang di sejumlah titik di Kabupaten Bondowoso. Spanduk itu diduga sengaja dipasang untuk menjatuhkan citra Anies. Pembuat spanduk tersebut mengatasnamakan dirinya sebagai 'Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu'.


Diketahui, spanduk didominasi warna merah dan putih. Spanduk tersebut bertuliskan 'Bondowoso Menolak Anies Baswedan Sampai Kiamat'. Sampai saat ini belum diketahui siapa dalang di balik Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu tersebut. Selain menolak Anies, spanduk itu juga berisi penolakan terhadap politik identitas, PA 212, serta khilafah.

0 Response to "Eks Menteri Pendidikan Terbukti Pemecah Belah, Ketika Kritik Dibalas Jotos"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel