Dorong Kolaborasi Antar Negara di G20 dengan Melibatkan UMKM
Indonesia memegang peran penting mendorong kebijakan dunia yang mengedepankan kolaborasi berbagai pihak sebagai kunci untuk mewujudkan ekonomi dunia yang inklusif, termasuk menyertakan UMKM dalam rantai nilai global.
Arsjad Rasjid Ketua Umum dan Industri (Kadin) Indonesia, mendorong seluruh negara anggota G20 ikut dalam dialog perumusan solusi pemulihan dan penguatan ekonomi global dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Kolaborasi antar pemerintah, masyarakat, dan asosiasi bisnis dari berbagai negara dan kategori industri yang berbeda akan memberi masukan dari sudut pandang yang kaya dan beragam. Diharapkan nantinya akan disusul dengan aksi nyata dan kebijakan yang bisa diimplementasikan demi terwujudnya ekonomi yang inklusif,” ucap Arsjad di Jakarta seperti dilansir tara, Senin (20/6/2022).
Arsjad menjelaskan bahwa UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian di Indonesia. Dikutip dari laman Kementerian Keuangan RI, UMKM berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB nasional sebesar 61,07 persen per Maret 2021.
Oleh karena itu, berkolaborasi antar pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat dibutuhkan, agar UMKM makin berdaya saing pada era digital seperti saat ini.
“Bantuan dari pelaku usaha besar dan Pemerintah dapat mengurangi beban tantangan para pelaku UMKM, contohnya seperti bantuan modal,” ujar Arsjad.
Hal yang sama juga dijalankan Kadin sebagai bentuk partisipasi langsung untuk mewujudkan semangat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Saat ini, Kadin Indonesia mendorong penguatan kemitraan, sinergi, dan kolaborasi antara UMKM dengan usaha besar dalam rantai pasok industri,” ucap Arsjad.
Terlebih, UMKM juga tidak bisa terlepas dari dinamika yang terjadi saat ini, dimana dunia usaha memasuki era Industri 4.0. dimana Semua hal terintegrasi melalui digital.
Terbukti, merujuk data diperoleh Kadin, dari sebanyak 12,5% UMKM Indonesia yang sudah menerapkan stategi jualan online pada saat pandemi Covid-19 pada 2020-2021, seluruhnya tidak terkena dampak ekonomi. Bahkan sebesar 27,6% di antaranya menunjukkan peningkatan penjualan.
Arsjad mengungkapkan bahwa UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan 99,99% dari pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja hingga 97% dan berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 61,97%.
Karena itu, peran sektor swasta terutama korporasi untuk berkolaborasi dengan pemerintah sangat dibutuhkan supaya UMKM semakin berdaya saing pada era digital seperti saat ini. ”Bantuan dari pelaku usaha besar dan pemerintah dapat mengurangi beban tantangan para pelaku UMKM, contohnya seperti bantuan modal,” ujar Arsjad.
Hal yang sama juga dijalankan Kadin sebagai bentuk partisipasi langsung mewujudkan semangat pertumbuhan ekonomi yang inklusif. ”Saat ini, Kadin Indonesia mendorong penguatan kemitraan, sinergi, dan kolaborasi antara UMKM dengan usaha besar dalam rantai pasok industri,” tuturnya.
“Kadin Indonesia berharap UMKM dapat mengatasi tantangan yang selama ini dihadapi, seperti akses permodalan dan bahan baku, akses pemasaran termasuk untuk menembus pasar ekspor juga perluasan cakupan wilayah jangkauan melalui digitalisasi,” papar Arsjad.
Di sisi lain, Managing Director World Bank periode 2006-2010, Juan José Daboub selaku Co-Chair Trade and Investment Task Force B20 tahun 2022 mengatakan pihaknya tengah menyelesaikan rekomendasi kebijakan terkait upaya pemulihan ekonomi dan pembahasan langkah aksi bersama sebagai bentuk komitmen para anggota B20 mendukung G20 dalam pemberdayaan UMKM.
Daboub menyatakan sektor UMKM merupakan urat nadi perekonomian Indonesia. Menurutnya, pelaku usaha dapat memainkan peran penting dalam merealisasikan komitmen ekonomi yang inklusif lewat kemitraan dengan UMKM dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk membekali para UMKM dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan jaringan untuk meningkatkan daya saing, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Daboub yang juga merupakan Anggota Dewan Direksi Phillip Morris International (PMI) mengambil contoh sinergi yang telah pihaknya lakukan. PMI dan afiliasinya di Indonesia, yakni PT HM Sampoerna Tbk, telah mengembangkan lebih dari 160.000 UMKM toko kelontong untuk mengadaptasi teknologi digital guna meningkatkan daya saing.
0 Response to "Dorong Kolaborasi Antar Negara di G20 dengan Melibatkan UMKM"
Posting Komentar